Langsung ke konten utama

Museum Sonobudoyo Yogyakarta, Koleksi Kebudayaan & Sejarah Terlengkap

LOKASI

Museum Sonobudoyo Yogyakarta terletak di Jalan Pangurukan No.6, Ngupasan, Gondomanan, Yogyakarta atau tepatnya di sebelah utara Alun-alun Utara Kraton Yogyakarta. Museum ini terdiri dari dua unit. Museum Sonobudoyo Unit II terletak di Ndalem Condrokiranan daerah Wijilan atau sebelah timur Alun-Alun Utara Kraton Yogyakarta. Arah menuju Museum Sonobudoyo dapat dicari melalui GPS juga, berikut di bawah ini saya tampilkan lokasi di GPS:) Harga tiket nya juga sangat terjangkau lho, yakni Rp. 3.500,00 sudah lengkap dengan fasilitas pemandu jika diinginkan:))




SEJARAH


Tampak depan Museum Sonobudoyo
doumentasi: -NR-
Musem Sonobudoyo awalnya didirikan oleh Komunitas asal Belanda bernama Java Instituut yang teratarik untuk mempelajari kebudayaan Jawa. Meskipun begitu, di sini juga ditemukan berbagai koleksi kebudayaan dari Madura, Bali, dan Lombok. Komunitas ini berpusat di Surakarta, Jawa Tengah. Museum ini didirikan pada tahun 1934 dan selesai pada tahun 1935. Waktu pembangunan yang singkat karena memang dari segi bangunan tidak diperlukan renovasi yang macam-macam. Bangunan ini adalah bekas "shouten" atau pos polisi (kalau sekarang sejenis kantor Polres) milik Belanda. Selanjutnya, pada 6 November 1935 Museum Sonobudoyo diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VII.

KEUNIKAN 

Museum Sonobudoyo menyimpan koleksi mengenai budaya dan sejarah Jawa terlengkap kedua setelah Museum Nasional Republik Indonesia di Jakarta. Di dalam museum ini terdapat koleksi  dari zaman pra-sejarah hingga berbagai kebudayaan di Jawa. 12 ruangan dan 1 candi bentar
Langsung saja, yuk.. berikut ini beberapa keunikan di Museum Sonobudoyo:
 
Pertama, kita memasuki ruangan pendopo dan disuguhkan dengan alunan musik gamelan yang dimainkan. Di Pendopo ini terdapat Gamelan peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono VI yang bernama Gamelan Nyi Riris.(FYI: semua benda-bendak milik Raja mempunyai nama, lho guys)
 Masuk ruang utama, yaitu Ruang Pendopo
Dokumentas: -NR-

Kedua, masuk ke ruang utama yang disebut dengan Ruang Pengenalan, karena benda-benda di sini merupakan perwakilan dari keseluruhan yang ada di museum. Masterpiece di ruangan ini adalah Pasren, yang merupakan tempat tidur milik Sri Sultan Hamengku Buwono I namun bukan untuk tidur, melainkan untuk pemujaan terhadap Dewi Sri, agar dilimpahkan lagi hasil panen nya. Mengapa dibuat untuk menyembah Dewi Sri? Karena masyarakat pada masa tersebut banyak berprofesi sebagai petani.
Pasren
dokumnetasi: -NR-


Ketiga, Ruang Prasejarah yang terdapat peti kubur batu yang ditemukan di Sokoliman, Gunung Kidul, Yogyakarta sebelum tahun 1934, moko, nekara, dan replika tulang manusia purbayang di dapat di sangiran , moko dan nekara yang dahulu berfungsi sebagai pemanggil hujan dan mas kawin pernikahan. Selain itu juga terdapat replika tulang manusia purba. Mengapa hanya replika saja? Karena di Museum Sonibudoyo hanya fokus pada peninggalan kebudayaan saja buka mengenai manusia purba sehingga diserahkan sepenuhnya di Museum Manusia Purba Sangiran, Jawa Tengah.
Peti Kubur Batu yang ditemukan di Gunung Kidul
dokumentasi: -NR-



Keempat, Ruang Klasik dan Peninggalan Islam adalah 
Ruang Klasik dan Peninggalan Islam memperkenalkan kekayaan museum melalui tema tujuh unsur kebudayaan universal yaitu sistem kemasyarakatan, sistem bahasa, sistem religi, sistem kesenian, sistem ilmu pengetahuan, sistem peralatan hidup, sistem mata pencarian hidup. Diantara koleksi sistem religi adalah arca Dewi Sri dengan setangkai padinya. Padi yang memberi kita nasi, tumbuh dari tanah bumi yang eksis tanpa konsep seperti kaya-miskin, kalah-menang.

Kelima, Di ruang ini memamerkan beberapa koleksi batik, aneka motif batik, cap batik yaitu alat cetak pembuat ragam hias batik, serta peralatan membatik yaitu canting, parafin, malam, tungku dan wajan, kipas. Selain itu terdapat proses membatik yang di mulai dari pengerjaan pola sampai proses jadi sebuah batik.

Koleksi Batik
dokumentasi: -NR-


Keenam, Ruang Wayang
Di Indonesia memiliki beberapa jenis wayang salah satunya wayang klitik yang terbuat dari kayu. Pada tahun wayang mendapat pengakuan dunia. Koleksi Ruang Wayang berupa Wayang Gedhog bersumber dari cerita Panji dari Kerajaan Kediri hingga Majapahit. Wayang Sadat bersumber dari Babad Demak dan Babad Tanah Jawi mengisahkan perjuangan penyebaran agama Islam oleh Wali Sanga. Wayang Wahyu bersumber cerita dari Kitab Perjanjian Lama dan Kitab Perjanjian Baru.
Diantara koleksi Ruang Wayang Golek adalah wayang klitik cerita bersumber dari Serat Damarwulan (Babad Pajajaran sampai Majapahit), Wayang Golek Purwa Pasundan menceritakan kisah-kisah dari Mahabarata dan Ramayana, Wayang Dupara mengisahkan Majapahit hingga Perang Diponegoro.
Koleksi Wayang 
dokumentasi: -NR-


 Ketujuh, Ruang Topeng
Sebagai salah satu bentuk karya seni tradisional Indonesia, Topeng sudah mengalami sejarah perkembangan, bersamaan dengan nilai-nilai budaya dan nilai seni rupa. Topeng yang tampil dalam bentuk tradisional mempunyai fungsi sebagai sarana upacara dan pertunjukan.
Dalam adat tradisional yang didukung pemikiran Relegi Magia ada kebiasaan untuk menutup raut muka dengan lumpur atau menggambar wajah untuk menampilkan ekspresi raut muka pada tarian-tarian ritual. Kebiasaan mereka-reka wajah tersebut sejalan dengan hasrat untuk mewujudkan citra dari makhluk yang sangat berpengaruh kepada masyarakat.
Koleksi Topeng
dokumentasi: -NR-


Kedelapan, Ruang Jawa Tengah 
Di ruang ini memamerkan ukiran kayu yang terkenal dari Jawa Tengah yaitu Jepara seperti gebyog patang aring. Selain itu terdapat keris dan senjata tajam lainnya dengan berbagai jenis. Koleksi keris yang lebih lengkap bisa dijumpai di ruang koleksi, berada di belakang ruang perpustakaan museum. Ruang koleksi tersebut menyimpan beragam keris dari berbagai penjuru nusantara, koleksi aksesoris seperti pendok dari Yogyakarta dan Solo dan tangkai keris. Koleksi lebih banyak berasal dari luar Yogyakarta, sebab konon ada larangan untuk mengoleksi keris Yogyakarta melebihi koleksi Kraton.

Berbagai benda-benda ukiran khas Jawa Tengah
dokumentasi: -NR-
Kesembilan, Ruang Bali
Koleksi ruang Bali berkaitan dengan kebudayaan Bali baik mengenai yadnya (upacara) maupun berbentuk seni lukis dan seni pahat. Salah satu yang terbaik dari Bali di Museum Sonobudoyo adalah Bale Gede atau Bale Banjar. Sebuah balai di dalam kompleks Candi Bentar tempat diselenggarakannya musyarawarah maupun tempat upacara daur hidup. Sepasang patung kayu menjulang lebih tinggi dari rata-rata orang dewasa masing-masing menunjukkan raut suka dan duka sebagai lambang kelahiran dan kematian. Sayang sekali lumut dibiarkan subur menjalar. Jelas terlihat kerusakan yang telah ditimbulkannya di Bale Gede. Selain itu, terdapat juga Bangunan Candi Bentar yang mana pihak Museum Sonobudoyo mendatangkan arsitek langsung dari Bali dan dibuat benar-benar mirip.
Gapuran Candi Bentar
dokumentasi: -NR-

Opini/Saran
 Sejauh ini, Museum Sonobudoyo sudah berkembang lebih baik lagi dari sebelumnya. Koleksi benda-benda sejarah dan kebudayaan juga angat lengkap. Fasilitas dan pelayanan juga sudah baik. Mungkin lebih ditingkatkan lagi, lebih digencarkan lagi dari segi promosi agar banyak yang mengunjungi tempat ini, khususnya generasi muda. Saayang sekali, jika anak-anak muda khususnya tidak mengunjungi museum ini karena sangat menambah wawasan.


Sumber:
Mas Randy sebagai Tour Guide Museum Sonobudoyo
http://monicasih.blogspot.co.id/2014/12/museum-sonobudoyo_26.html


 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Lebih Dekat Jenis-jenis Tour Operator dan Tour dalam Perjalanan Wisata

oleh : Nira Rahmadewi Hai Fellas! Pada kesempatan di hari Jum'at yang insyaAllah memberkahi kita semua ini, saya ingin sedikit berbagai materi tentang jenis-jenis tour dalam perjalanan wisata dan tour operator yang memfasilitasi. Semoga menambah wawasan teman-teman semua ya, happy reading! A. Jenis-jenis Tour Perjalanan Wisata Jenis-jenis tour dikelompokkan ke dalam beberapa golongan yang berbeda yang menonjolkan identitas diri dari tour yang berbeda-beda di setiap golongan. Berikut ini adalah penggolongan tipe-tipe tour: 1. Berdasarkan Wilayah Negara    a) Domestic Tour Wisata Nusantara, dengan pasar wisatawan WNI dan WNA yang tinggal di Indonesia dalam lingkup wilayah di dalam negeri    b) Inbound Tour/Incoming Tour/Wisata Mancanegara, dengan pasar wisatawan WNA dan WNI        yang tinggal di luar negeri dalam lingkup wilayah di dalam begeri.    c) Outbond Tour/Overseas Tour/Tour ke luar negeri, dengan pasar wisatawan WNI dalam lingkup 
BIRO PERJALANAN WISATA               Seiring dengan perkembangan zaman, pariwisata semakin diminati oleh banyak orang. Pariwisata telah beralih dari yang semula kebutuhan tersier menjadi kebutuhan primer. Oleh karena itu, Biro Perjalanan Wisata menjamur. Menurut undang – undang No. 9 Th. 1990 pasal12, disebutkan bahwa Biro Perjalanan Wisata (BPW) usaha jasa perencanaan atau penyelenggaraan wisata. BPW mengeluarkan produknya yang dijual berupa "Brosur Paket Wisata" dan harus bertanggung jawab penuh atas produk yang dijualnya. Dalam perjalanannya, terdapat satu jenis usaha jasa yang berperan sebagi "perantara" atau "keagenan" yaitu Agen Perjalanan Wisata (APW) yang tidak memiliki produk, tapi menjual produk usaha lain misalnya Hotel, Restoran, Penerbangan, Paket Wisata dll. APW tidak bertanggungjawab atas produk yang dijualnya, kalau pelanggan tidak puas dia harus komplain kepada pemilik produk (misalnya Hotel atau Maskapai Penerbangan).         N